A. PENGERTIAN
FILSAFAT
Arti Etimologi
Kata
filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata kerja
filosofien yang berarti mencintai kebijaksanaan.
Konsep Plato
Plato
memberikan istilah dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi. Dikatakan
demikian karena, filsafat harus berlangsung sebagai upaya memberikan kritik
terhadap berbagai pendapat yang berlaku.
Konsep Cicero
Cicero
menyebutnya sebagai “ ibu dari semua seni “. Juga sebagai arts vitae yaitu
filsfat sebagai seni kehidupan.
Konsep Al-Farabi
Filsafat
adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang ada.
Konsep Rene Deskarter
Filsafat
merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi
pokok penyelidikannya.
Konsep Francis Bacon
Filsafat
merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua pengetahuan
sebagai bidangnya.
Konsep John Dewey
Filsafat
haruslah di pandang sebagai suatu pengungkapan mengenai perjuangan manusia secara
terus-menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk
budi manusia terhadap kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan
yang tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
Filsafat Sebagai Ilmu
Dikatakan
filsafat sebagai ilmu karena di dalam pengertian filsafat mengandung empat
pernyataan ilmiah, yaitu bagaimanakah, mengapakah, kemanakah, dan apakah.
Filsafat Sebagai Cara
Berpikir
Berpikir
secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai
hakikat, atau berpikir secara global/ menyeluruh, atau bberpikir yang dilihat
dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Hal
ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Harus
sistematis
2. Konsepsional
3. Koheren
4. Harus
rasional
5. Sinoptik
6. Harus
mengarah kepada pandangan dunia.
Filsafat sebagai
Pandangan Hidup Diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia ( sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk Tuhan ).
B. OBJEK
MATERI DAN OBJEK FORMAL FILSAFAT
Yang
disebut objek materi adalah hal atau bahan yang diselidiki. Sedangkan objek
formal adalah susut pandang dari mana hal atau bahan tersebut di pandang.
C. CIRI-CIRI
PEMIKIRAN FILSAFAT
1. Sangat
umum atau universal.
2. Tidak
factual.
3. Bersangkutan
dengan nilai.
4. Berkaitan
dengan arti.
5. Implikatif
D. CABANG-CABANG
FILSAFAT
Filsafat
dapat dikelompokkan menjadi empat bidang induk sebagai berikut:
1. Fisafat
tentang pengetahuan.
2. Filsafat
tentang keseluruhan kenyataan.
3. Filsafat
tentang tindakan.
4. Sejarah
filsafat.
pembagian filsafat berdasar pada struktur
pengetahuan filsafat yang berkembang sekarang, terbagi menjadi tiga bidang,
yaitu :
1. Filsafat
sistematis.
2. Filsafat khusus.
3. Flsafat
keilmuan.
E. KEDUDUKAN
ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA
Ilmu
dan filsafat dapat bergerak dan berkembang berkat akal pikiran manusia. Agama
dapat bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan.
Ilmu
mendasarkan pada akal pikiran lewat pengalaman dan indera, fisafat mendassarkan
pada otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadao kenyataan dan
pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama
mendasarkan pada otoritas wahyu.
F. BEBERAPA
KEGUNAAN MEMPELAJARI FILSAFAT
1. Dapat
menambah ilmu pengetahuan.
2. Dasar
semua tindaka adalah ide.
3. Manusia
akan dibekali suatu kebijaksanaan yang di dalamnya memuat nilai-nilai kehidupan
yang sangat diperlukan oleh umat manusia
G. SEJARAH
KELAHIRAN FILSAFAT
1.
Masa
Yunani
pada abad ke-6 SM,
bermunculan para pemikir yang kepercayaannya bersifat rasional menimbulkan
pergeseran. Tuhan tidak lagi berpisah dengan manusia, melainnkan justru menyatu
dengan kehidupan manusia. Sistem kepercayaan yang natural religious ( manusia
terikat oleh trdisionnalisme ) berubah menjadi sistem cultural religious(
manusia mengembangkan potensi dan budayanya dengan bebas ).
2.
Masa
Abad Pertengahan.
Masa ini diawali
dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan, maka
filsafat atau pemikiran pada abad pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan
Kristen. Artinya, pemikiran filsafat abad pertengahan di dominasi oleh agama.
Pemecahan semua persoalan selalu didasarkan atas dogma agama, sehingga corak
pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris.
3.
Masa
Abad Modern
pada masa abad
modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada tempat yang
sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris,
yaitu pemikiran filsafatnyya mendasarkan pada akal piker dan pengalaman.
4.
Masa
Abad Dewasa Ini ( Filsafat Abad ke-20 )
Filsafat dewasa
ini atau filsafat abad ke-20 disebut filsafat kontemporer. Cirri khas pemikiran
filsafat ini adalah desentralisasi manusia karena pemikiran filsafat ke-20 ini memberikan
perhatian yang khusus kepada bidang bahasa dan etika sosial.
Pandangan filsafat tentang agama dan sosial
Berdasarkan
ontologinya
adalah teori tentang ”ada Tuhan “, yaitu tentang apa yang
dipikirkan, yang menjadi objek pemikiran. Bahwa sebuah keberadaan tuhan/agama
adalah mutlak adanya.
Berdasarkan
epistemology
Agama adalah suatu langka dan upaya
manusia dan bentuk perbuatan,baik itu di lakukan jasmania ataupun yang
dilakukan oleh daya pikir untuk memperoleh sebuah cara dalam rangka pendekatan
diri pada sang pencipta.
Berdasarkan
aksiologi
Agama adalah sebagai sebuah hasil
pencapaian puncak dari sebuah pengabdian yang dilakukan hamba kepada tuhannya
sehingga melahirkan sebuah kepribadiaan yang sempurna.
SOSIAL
Berdasarkan
ontologinya
Ilmu yang berkaitan langsung dengan
kultur budaya manusia yang beragam yang melahirkan sebuah konsep dan pengamalan nilai yang
berbeda-beda,sehingga di perlukan sebuah daya untuk bisa mengenalinysa secara
mendalam.
Berdasarkan
epistemology
Beradaptasi dengan lingkungan dan
menjunjung tinggi adat budaya masyarakat
Berdasarkan
aksiologi
Dengan pendekatan yang telah di
lakukan,sehingga melahirkan sebuah hasil dengan berbaurnya berbagai jenis
komunitas yang berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar