Selasa, 21 Juni 2016

ILMU FILSAFAT



A.    PENGERTIAN FILSAFAT

Arti Etimologi
Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata kerja filosofien yang berarti mencintai kebijaksanaan.
Konsep Plato
Plato memberikan istilah dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi. Dikatakan demikian karena, filsafat harus berlangsung sebagai upaya memberikan kritik terhadap berbagai pendapat yang berlaku.
Konsep Cicero
Cicero menyebutnya sebagai “ ibu dari semua seni “. Juga sebagai arts vitae yaitu filsfat sebagai seni kehidupan.
Konsep  Al-Farabi
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang ada.
Konsep Rene Deskarter
Filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
Konsep Francis Bacon
Filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
Konsep John Dewey
Filsafat haruslah di pandang sebagai suatu pengungkapan mengenai perjuangan manusia secara terus-menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan yang tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
  
Filsafat Sebagai Ilmu
Dikatakan filsafat sebagai ilmu karena di dalam pengertian filsafat mengandung empat pernyataan ilmiah, yaitu bagaimanakah, mengapakah, kemanakah, dan apakah.
Filsafat Sebagai Cara Berpikir
Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global/ menyeluruh, atau bberpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Hal ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Harus sistematis
2.      Konsepsional
3.      Koheren
4.      Harus rasional
5.      Sinoptik
6.      Harus mengarah kepada pandangan dunia.
Filsafat sebagai Pandangan Hidup 
Diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia ( sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk Tuhan ).
B.     OBJEK MATERI DAN OBJEK FORMAL FILSAFAT
Yang disebut objek materi adalah hal atau bahan yang diselidiki. Sedangkan objek formal adalah susut pandang dari mana hal atau bahan tersebut di pandang.
C.     CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
1.      Sangat umum atau universal.
2.      Tidak factual.
3.      Bersangkutan dengan nilai.
4.      Berkaitan dengan arti.
5.      Implikatif
 
D.    CABANG-CABANG FILSAFAT
Filsafat dapat dikelompokkan menjadi empat bidang induk sebagai berikut:
1.      Fisafat tentang pengetahuan.
2.      Filsafat tentang keseluruhan kenyataan.
3.      Filsafat tentang tindakan.
4.      Sejarah filsafat.
pembagian filsafat berdasar pada struktur pengetahuan filsafat yang berkembang sekarang, terbagi menjadi tiga bidang, yaitu :
1.      Filsafat sistematis.
2.      Filsafat  khusus.
3.      Flsafat keilmuan.

E.     KEDUDUKAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA
Ilmu dan filsafat dapat bergerak dan berkembang berkat akal pikiran manusia. Agama dapat bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan.
Ilmu mendasarkan pada akal pikiran lewat pengalaman dan indera, fisafat mendassarkan pada otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadao kenyataan dan pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu.

F.      BEBERAPA KEGUNAAN MEMPELAJARI FILSAFAT
1.      Dapat menambah ilmu pengetahuan.
2.      Dasar semua tindaka adalah ide.
3.      Manusia akan dibekali suatu kebijaksanaan yang di dalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang sangat diperlukan oleh umat manusia

G.    SEJARAH KELAHIRAN FILSAFAT
1.      Masa Yunani 
    pada abad ke-6 SM, bermunculan para pemikir yang kepercayaannya bersifat rasional menimbulkan pergeseran. Tuhan tidak lagi berpisah dengan manusia, melainnkan justru menyatu dengan kehidupan manusia. Sistem kepercayaan yang natural religious ( manusia terikat oleh trdisionnalisme ) berubah menjadi sistem cultural religious( manusia mengembangkan potensi dan budayanya dengan bebas ). 
 2.      Masa Abad Pertengahan.
Masa ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat Yunani  yang dipengaruhi oleh kepercayaan, maka filsafat atau pemikiran pada abad pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya, pemikiran filsafat abad pertengahan di dominasi oleh agama. Pemecahan semua persoalan selalu didasarkan atas dogma agama, sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris.
3.      Masa Abad Modern
pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnyya mendasarkan pada akal piker dan pengalaman.
4.      Masa Abad Dewasa Ini ( Filsafat Abad ke-20 )
Filsafat dewasa ini atau filsafat abad ke-20 disebut filsafat kontemporer. Cirri khas pemikiran filsafat ini adalah desentralisasi manusia karena pemikiran filsafat ke-20 ini memberikan perhatian yang khusus kepada bidang bahasa dan etika sosial.







Pandangan filsafat tentang agama dan sosial


AGAMA 
Berdasarkan ontologinya  
 adalah teori tentang  ”ada Tuhan “, yaitu tentang apa yang dipikirkan, yang menjadi objek pemikiran. Bahwa sebuah keberadaan tuhan/agama adalah mutlak adanya.
Berdasarkan epistemology
Agama adalah suatu langka dan upaya manusia dan bentuk perbuatan,baik itu di lakukan jasmania ataupun yang dilakukan oleh daya pikir untuk memperoleh sebuah cara dalam rangka pendekatan diri pada sang pencipta.
Berdasarkan aksiologi
Agama adalah sebagai sebuah hasil pencapaian puncak dari sebuah pengabdian yang dilakukan hamba kepada tuhannya sehingga melahirkan sebuah kepribadiaan yang sempurna.
  
SOSIAL
Berdasarkan ontologinya
Ilmu yang berkaitan langsung dengan kultur budaya manusia yang beragam yang melahirkan  sebuah konsep dan pengamalan nilai yang berbeda-beda,sehingga di perlukan sebuah daya untuk bisa mengenalinysa secara mendalam.
Berdasarkan epistemology
Beradaptasi dengan lingkungan dan menjunjung tinggi adat budaya masyarakat 
Berdasarkan aksiologi
Dengan pendekatan yang telah di lakukan,sehingga melahirkan sebuah hasil dengan berbaurnya berbagai jenis komunitas yang berbeda-beda.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar