Bawang putih merupakan salah satu hasil pertanian di Indonesia yang memiliki nilai komersial tinggi. Bawang putih mempunyai banyak nama. Orang Manado menyebutnya lasuna noputi, di Gorontalo dinamakan mianoputi, di Makassar disebut lasuna kebo, dan di Jawa disebut bawang. Sementara itu, dimancanegara juga mempunyai banyak nama. Di Inggris disebut garlic, di Arab dinamai Thoam, dan di Jerman di sebut knofloock.
Dengan rasa dan aroma khas, bawang putih sebagai bumbu dan pelengkap kebutuhan dapur serta berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini karena susunan kimia bawang putih cukup banyak. Dari hasil penelitian, tiap 100 gramnya mengandung protein sekitar 3,5 persen sampai 7 persen, lemak 0,3 persen, dan karbohidrat 24 sampai 27,4 persen termasuk seratnya, serta menghasilkan tenaga sebesar 122 kalori.
Di samping itu, bawang putih juga mengandung mineral penting dan beberapa vitamin. Setiap 100 gramnya mengandung mineral kalsium (Ca) 26-28 mg, Fosfot (P205) 79-109 mg, kalium (K) 246-377 mg, dan beberapa mineral lainna.
Vitamin yang dikandung adalah thiamin (B1), ribiflavin, nissin, dan asam ascorbat (Vitamin C), serta betakarotin (Vitamin A) dalam jumlah kecil.
Sebagai obat tradisional bawang putih sudah dikenal beratus tahun yang lalu, seperti di Romawi, Mesir Kuno, India, Bulgaria, dan sebagainya. Inveksi usus, inveksi saluran pernapasan, kulit, dan luka gigitan serangga, atau ular berbisa dapat disembuhkan dengan ramuan bawang putih.
Bawang putih juga mampu untuk obat batuk, cacingan, tekanan darah tinggi, gatal-gatal, tipus, maag, diabetes, dan masih banyak lagi. beberapa ilmuwan telah membuktikannya, seperti De Bray tahin 1912 untuk pengobatan tekakan darah tinggi.
Kemudian, tahun 1931 Fusanganger dari Jerman menemukan bukti bahwa penyakit maag dapat diobati dengan bawang putih.
Tetapi, harus di ingat apapun obatnya harus dilakukan dengan kesungguhan dan harus rutin dan banyak berdoa. Manusia hanya berusaha untuk kesembuhannya Allah yang mengaturnya. Semoga tips ini bisa bermanfaat. Amin.
Dikutip dari Majalah Dharma Wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar